INFOPAPUASELATAN. COM - Pj Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo menggelar rapat koordinasi (Rakor) penanganan banjir yang terjadi pada sejumlah titik seperti pemukiman, perkebunan hingga jalan nasional poros utama Merauke - Boven Dogoel akibat curah hujan yang tinggi sejak beberapa hari terakhir.
Rakor tersebut dihadiri sejumlah unsur mulai dari Sekda Maddaremeng, Kepala OPD, TNI dan Polri serta Pemerintah Kabupaten Merauke yang diwakilkan oleh Sekretatis Daerah yang berlangsung alot di Kantor Gubernur, Rabu (8/05/2024).
Apolo Safanpo saat membuka rapat meminta setiap unsur untuk memberikan informasi akurat dan data riil terkait dengan bencana yang terjadi sebelum melakukan langkah langkah konstruktif dan terukur.
"Mohon informasi dari setiap instansi, baik TNI Polri maupun rekan rekan media terkait kondisi riil yang terjadi. Mohon disampaikan sebagai informasi awal sehingga data yang kita inventarisir dapat menentukan langkah penanganan selanjutnya," ungkap Safanpo.
Usai mendengar setiap unsur, Apolo meminta agar dalam penanganan bencana, harus memperhatikan empat hal yang harus diselamatkan yakni manusia, hewan ternak, harta benda masyarkat, dan aset negara.
"Dari empat entitas yang harus diselamatkan, kita harus inventatarisir apa apa yang harus dilakukan. Pertama tenda, obat obatan, bahan makanan dan sarana transportasi," jelas Gubernur.
"Kami minta rekan rekan TNI untuk membantu menurunkan personil dan menyiapkan tenda. Rekan rekan polisi untuk pengamanan. Dinas kesehatan dan dinas sosial segera koordinasi dengan BPBD. Tenaga medis baik dokter, perawat kita harus siagakan untuk mengidentifikasi kesehatan masayarakat," ujar Gubernur.
Gubernur Apolo juga meminta agar segera menyelamatkan masyarakat maupun kendaraan yang sedang terjebak banjir serta akses jalan utama yang merupakan aset negara.
"Teman teman PU segera menurunkan timnya untuk melakukan investigasi. Sedapat mungkin kita mengantisipasi kerusakan jalan yang lebih besar," tegas Gubernur.
Gubernur Safanpo memerintahkan agar segera menerjunkan tim pendahulu dalam menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan sebelum dilakukan tindakan solutif.
"Ini yang dapat kita inventarisir untuk sementara sambil terus kita melakukan updating terhadap progres di lapangan. Ini untuk penanganan pada saat bendacana belum tindakan paskah bencana," pungkasnya. (LBS)