INFOPAPUASELATAN. COM - Sejumlah warga melakukan aktifitas pangkur sagu dalam rangkaian Festival Sagu yang digalakan Dinas Pariwisata Kabupaten Asmat di dusun Sewermbak, Kampung Syuru, Asmat.
Sebelum melakukan penebangan pohon sagu, terlebih dahulu dilakukan ritual dengan mengucapkan doa adat oleh pemilik dusun sekaligus tua Adat Kampung Syuru, Kornelis Syuru.
Pohon sagu yang sudah ditebang kemudian dibersihkan. Pelepah dan daunnya dipotong. Gelondongan Sagu kemudian dibelah menjadi dua menggunakan kapak. Pekerjaan ini membutuhkan tenaga ekstra. Keringat bercucuran di hari yang makin terik. Mama mama tampak begitu bersemangat menuntaskan pekerjaannya. Sagu ditotok dengan semangat. Dari gerakan menunjukkan dengan jelas kalau mama mama sedang memberi hidup untuk seisi rumahnya.
Air yang bercampur serbuk sagu berwarna putih kental seperti susu menggenangi wadah pelepah. Pati Sagu terkumpul perlahan. Dubutuhkan waktu 3 jam untuk menunggu hingga seluruh pati sagu mengendap di dasar dan terpisah dari air.
Sambil menunggu pengolahan sagu, dilanjutkan dengan panen ulat sagu yang tersimpan di bangkai pohon sagu yang sudah ditebang beberapa minggu sebelumnya. Ulat sagu tersebut dikumpulkan didalam wadah yang terbuat dari pucuk daun sagu.
Kegiatan ini berakhir dengan dilakukan penanaman kembali bibit pohon sagu oleh perwakilan TNI dan Polri serta Narasumbur Seminar Sagu, Charles T.