INFO PAPUA SELATAN. COM - Untuk melestarikan dan menghidupkan kembali tradisi rumah adat Jew suku Asmat, Komisi Kebudayaan Keuskupan Agats bersama Paroki Kristus Raja Mbait menggelar kegiatan Bina Budaya di Kampung Mbait. Sabtu (11/05/2024).
Kampung Mbait dinilai sebagai lokasi pemukiman masyarakat adat Asmat yang terancam tergerus nilai tradisi leluhur akibat masuknya modernisasi.
Kegiatan Bina Budaya ini digelar atas inisiasi bersama antara Komisi Kebudayaan dan Paroki Mbait, ini dikemas dalam forum diskusi terarah dengan melibatkan setiap unsur masyarakat Adat.
Inisiatif ini kemudian didukung oleh tokoh-tokoh atau para sesepuh Mbait, dengan berlandas pada kecemasan empirik bahwa efek domino modernisasi bersifat multiaspek. Budaya dan peradaban lokal bisa tergerus tanpa ada kekuatan yang mampu mengimbanginya atau yang disebut sebagai (counter hegemony).
"Kita terlalu dekat dengan kota, kita bangun pagi dan hingga tidur malam, irama kota itu begitu kuat mempengaruhi kita. Maka kegiatan hari ini sesungguhnya mengajak kita bahwa walaupun kita ada di dekat kota tetapi kita tidak kehilangan identitas kita sebagai orang Asmat yang berbudaya," jelas Pastor Paroki Mbait, RD Innocentius Rettobjaan.
Lebih lanjut, Imam Paroki Mbait yang akrab disapa Pastor Inno ini mengatakan, sejak gereja Katolik hadir di tanah Asmat, gereja selalu hidup berdampingan dengan Kebudayaan Asmat. Memon ini sebagai usaha penguatan kembali jadi diri orang Asmat yang tercermin lewat budaya.
"Gereja hadir bukan merusak atau menghancurkan budaya, melainkan gereja berjalan bersama sama dengan masyarakat pemilik kebudayaan ini supaya bertumbuh dalam iman tetapi juga masyarakat berkemabang dalam Kebudayaan itu sendiri," ungkap Pastor Inno.
Kehadiran dan usaha gereja ini merupakan bagian dari respon sekaligus kritik atas pengaruh modernisasi dan perkembangan teknologi yang berkembang begitu pesat.
"Pater senang ada antuasis masyarakat adat, kita akan merencanakan kegiatan lain disini. Supaya agama semakin berakar disini namun juga Kebudayaan semakin kuat dan lebih berakar," jelas Pastor Inno.