INFOPAPUASELATAN.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Papua Selatan, Prof. Dr. Apolo Safanpo, ST., MT., meninjau lokasi pembangunan perkebunan tebu yang akan dikembangkan sebagai komoditi unggulan di Kampung Sermayam, Distrik Tanah Miring, Merauke, Papua Selatan pada Selasa (5/3/2024).
Saat peninjauan, Pj. Gubernur didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Papua Selatan, Petrus Assem, S.Sos., guna melihat perkembangannya secara lansung.
Rencana perkebunan yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) dan dikelola oleh PT. Global Papua Group merupakan lanjutan dari program Food Estate guna mendukung percepatan swasembada gula nasional dan Bioethanol sebagai bahan bakar nabati.
Saat ditemui wartawan, Petrus Assem menyampaikan bahwa perkebunan tebu tersebut telah berjalan dan sedang dalam tahapan pembibitan awal.
“Sudah berjalan dari PT. Global Papua Abadi dan PT. Murni Nusantara Mandiri. Untuk pembibitan sudah 120 hektar dan fasilitas pekerja sudah dibangun kantor, laboratorium, mess karyawan dan gudang,” ujar Petrus.
Kepala DPMPTSP Papua Selatan itu juga menjelaskan bahwa bibit tebu yang digunakan didatangkan lansung dari Australia dan akan melalui beberapa tahap dalam memprosesnya hingga tahun 2027 dikarenakan memerlukan waktu hingga 11 bulan lamanya dengan rencana investasi perusahaan ini mencapai 506.000 hektar dengan nilai investasi 53,8 triliun.
“Setelah dihitung hitung itu ketersediaan gula untuk Indonesia bahkan Asia itu kurang, sehingga satu satunya cara pemerintah mendorong ini dan dari Merauke sini lah akan disuplai di seluruh Indonesia hingga luar Indonesia dan akan jadi perkebunan terbesar di Asia,” jelas Petrus Assem.
Alasan dikembangkannya adalah berdasarkan hasil riset terkhusus di Kabupaten Merauke merupakan wilayah cocok untuk perkebunan tebu dan selain merupakan program strategis nasional, perkebunan ini nantinya akan dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat di sekitarnya dan menjadi sarana menyerap tenaga kerja bagi masyarakat di Papua Selatan.
“Peluang Investasi ini rasanya sangat perlu dalam menunjang perekonomian di Papua Selatan. Sebagai Pemerintah, kami terus memikirkan agar menghadirkan pihak lain (investor), untuk hadir serta ikut membantu dalam mensejahterakan masyarakat disekitar area industri. Perusahaan wajib mengikuti semua tahapan, apalagi terkait hak masyarakat,” tegas Petrus Assem. (**Ron)