INFO PAPUA SELATAN. COM - Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat terus berupaya mengangkat nilai-nilai kesenian dan kebudayaan suku Asmat. Salah satu upaya tersebut adalah dengan melakukan restorasi berbagai hal pada bilik museum.
Pengamatan media info papua selatan, sejak beberpa bulan terakhir, pihak museum telah melakukan proses identifikasi, klasifikasi, remediasi hingga restorasi pada satu bilik yang disebut ruang pameran tetap.
Pihak museum pun sudah mendiskusikan rencana peremajaan ini dengan berbagai pihak, agar suasana museum bisa membawa pengalaman baru bagi setiap penggunjung yang datang.
Kurator Museum, John Ohoiwirin mengaku, pihaknya sementara menyusun dan mengklasifikasi hasil koleksi secara tematik, dengan sentuhan pencahayaan (lighting) dan bunyi suara alam Asmat lewat audio.
Ruang pameran ini akan dirancang dengan konsep modern namun tetap menjaga esensi kebudayaan Asmat. Seperti dibangun rumah sakral yang berisi benda benda pusaka yang dapat menularkan energi transendental.
"Hal ini kami maksudkan agar dapat menghantar pengunjung untuk terkoneksi dengan budaya Asmat atau perjumpaan visitor dengan alam Asmat, " jelas John kepada Komsos Agats. Rabu (20/03/2024).
Bagi John, Museum Kebudayaan dan kemajuan Asmat harus menjadi rumah yang nyaman atau bukan sekadar memberikan edukasi namun lebih dari itu adalah memberikan layanan pengalaman baru.
"Ada koleksi yang harus dijaga kesakralannya, tidak boleh disentuh, ataupun diambil gambar oleh pengunjung. Kami ingin ruangan itu membawa aura perjumpaan dengan roh roh leluhur maupun sanak saudara mereka yang sudah meninggal, " tutup John Art.
Direncanakan Launching wajah baru museum Kebudayaan dan kemajuan Asmat akan digelar pada pertengahan bulan Mei 2024 ini.
Untuk diketahui, transendental adalah sebuah pengalaman yang bisa mengantar orang pada pengalaman spiritual, pengalaman mistis, atau pengalaman yang tidak bisa dijelaskan dengan logika.