DPR Hampir Rampung, Gubernur Desak Pengerjaan Kantor MRP Dipercepat

Rusun diprioritaskan untuk ASN bujang. Satu rusun ada 44 kamar, sehingga dari dua rusun total 88 kamar

Gubernur dan Forkopimda melihat grand desain bersama pimpro (Foto: Humas)

Merauke – Gubernur Papua Selatan, Dr. Ir. Apolo Safanpo, S.T., M.T., mendorong percepatan pembangunan pusat pemerintahan di Kota Terpadu Mandiri (KTM) Salor, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke.

Dorongan ini disampaikan setelah Gubernur Apolo menemukan adanya keterlambatan pengerjaan saat meninjau langsung progres pembangunan di Salor, Kamis (4/9/2025) sore. Salah satunya terkait pembangunan Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Selatan yang masih tertinggal jauh dari target.

“Pembangunan Kantor DPRP Papua tinggal dua persen. Sementara Kantor MRP sisah 21 persen pengerjaannya, jauh sekali,” kata Gubernur Apolo saat meninjau Kantor MRP.

Menurutnya, keterlambatan itu disebabkan molornya awal pekerjaan. Seharusnya pembangunan Kantor MRP dimulai Januari 2025, namun baru berjalan pada Maret 2025. Ia menegaskan agar kontraktor mempercepat pekerjaan sehingga target selesai pada Desember 2025 bisa tercapai.

“Pembangunan Kantor MRP harus bisa cepat selesai supaya sesuai dengan target,” tegas Gubernur Apolo.

Selain menekankan progres Kantor DPR dan MRP, Gubernur Apolo juga meninjau pembangunan Kantor Gubernur Papua Selatan yang saat ini sudah memasuki tahap finishing. Ia berharap kantor tersebut bisa segera rampung agar dapat digunakan.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga melihat perkembangan rumah khusus pejabat yang telah selesai dibangun dan kini masuk tahap penyempurnaan. Ia menyarankan agar satu unit rumah bisa ditempati dua pejabat sekaligus, misalnya Kepala Dinas dan Sekretarisnya.

“Bisa dua pejabat sekaligus yang tempati satu rumah khusus,” ujarnya.

Selain itu, Gubernur Apolo juga meninjau pembangunan rumah susun (rusun) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Rusun yang hampir rampung tersebut memiliki fasilitas lengkap, termasuk tempat tidur, kasur, meja, kursi, hingga jaringan internet.

“Rusun diprioritaskan untuk ASN bujang. Satu rusun ada 44 kamar, sehingga dari dua rusun total 88 kamar,” jelasnya.

Saat ini, pemerintah sedang melakukan pendataan calon penghuni rusun. Dengan progres ini, Gubernur menekankan agar seluruh pembangunan di pusat pemerintahan Salor dapat selesai sesuai target waktu yang ditetapkan. (LBS)

LINK TERKAIT