Ketua MRP Papua Selatan: Miras Bukan Sumber Pendapatan, Tapi Sumber Kehancuran OAP

itu membunuh masa depan generasi OAP

Ketua MRPS Damianus Katayu (Foto: IPS)

Merauke, Info Papua Selatan — Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Selatan, Damianus Katayu, menegaskan bahwa peredaran minuman keras (miras) tidak memberikan manfaat signifikan bagi pembangunan daerah, justru menjadi sumber kehancuran sosial bagi Orang Asli Papua (OAP).

Pernyataan itu disampaikan Katayu kepada awak media di Merauke, Senin (20/10/2025), menanggapi meningkatnya kasus kriminal dan kecelakaan lalu lintas yang belakangan ini marak terjadi akibat pengaruh alkohol.

“Kalau kita bicara dari sisi pendapatan, kontribusi miras terhadap daerah ini sangat kecil. Tapi dampaknya bagi OAP - besar dan berbahaya. Lihat saja kejadian-kejadian terakhir, banyak terjadi karena pengaruh miras,” tegas Katayu.

Menurutnya, pemerintah daerah tidak seharusnya bergantung pada pendapatan dari sektor miras, karena dampak sosialnya jauh lebih besar daripada keuntungan ekonominya. Ia menilai, pemerintah harus berani mengambil langkah konstruktif, termasuk meninjau ulang dan mencabut izin distribusi miras apabila terbukti merugikan masyarakat.

“Pemerintah harus ambil langkah tegas. Regulasi harus selektif dan evaluatif. Kalau bisa dicabut, ya dicabut. Karena miras bukan satu-satunya sumber pendapatan di daerah ini,” ujarnya.

Ketua MRP Papua Selatan juga menyoroti minimnya tanggung jawab sosial (CSR) dari pelaku usaha miras. Hingga kini, belum ada bukti bahwa industri miras memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

“Kita belum pernah dengar apa hasil CSR dari miras ini. Harus dievaluasi, karena selama ini yang kita lihat hanya dampak buruknya,” kata Katayu.

Ia menegaskan, menjual miras bukanlah mata pencaharian yang layak, karena sesungguhnya “itu membunuh masa depan generasi OAP.” Pemerintah, katanya, seharusnya fokus pada pemberdayaan ekonomi rakyat dan memperketat pengawasan terhadap miras ilegal seperti Milo yang beredar tanpa kontrol.

“Pemerintah harus lakukan pemberdayaan. Banyak masalah sosial muncul karena faktor ekonomi. Tapi menjual miras bukan solusi, itu pembunuhan pelan-pelan terhadap masyarakat kita sendiri,” tutup Damianus Katayu. (LBS)

Editor: RR

AGENDA
LINK TERKAIT