Mama-Mama Papua di Merauke Bentuk Organisasi IPPM 2P, Perjuangkan Hak Ekonomi dan Pasar Tradisional

Selama ini modal usaha dari pemerintah sering diberikan tanpa pendampingan yang jelas.

Pertemuan mama - mama pedagang pasar bersama Wabup Merauke

Merauke, Rabu 27 Agustus 2025 – Wakil Bupati Merauke, Dr. Fauzun Nihayah, menghadiri langsung pertemuan bersama mama-mama pedagang pasar asli Papua yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Pasar Mama-Mama Asli Papua (IPPM 2P) di Sekretariat IPPM2P, Jalan Pembangunan, Merauke, Rabu sore.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan IPPM 2P menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas respon cepat pemerintah daerah yang memberikan dukungan serta ruang bagi organisasi ini untuk menjadi wadah perjuangan ekonomi orang asli Papua (OAP).

“Organisasi IPPM 2P ini adalah perjuangan bagaimana orang asli Papua mendapat perlindungan hak ekonomi. Legalitas hukumnya jelas karena kami sudah terdaftar di Kemenkumham. Kami ingin keadilan, agar mama-mama Papua bisa berdagang dengan layak, setara dengan saudara-saudara kita lainnya,” ujar Frederika Debat, anggota Majelis Rakyat Papua Selatan (MRPS) yang menjadi koordinator IPPM 2P, usai pertemuan.

Frederika menegaskan bahwa IPPM 2P dibentuk dengan struktur yang rapi, delapan bidang kerja, serta program yang fokus pada pelatihan pengelolaan usaha, manajemen keuangan, hingga kemitraan dengan perbankan. Bahkan, ke depan pihaknya membuka ruang pendampingan bersama lembaga pengawas keuangan agar dana pemberdayaan benar-benar transparan dan tepat sasaran.

“Selama ini modal usaha dari pemerintah sering diberikan tanpa pendampingan yang jelas. Itu yang membuat mama-mama asli Papua tetap kesulitan. IPPM 2P hadir untuk menjadi mitra pemerintah, supaya ada pendampingan dan keberlanjutan,” tegas Frederika.

Dalam kesempatan itu, Frederika juga menyerahkan dokumen aspirasi pembangunan pasar tradisional khusus mama-mama Papua kepada Wakil Bupati. Ia menuturkan bahwa seluruh persyaratan, termasuk amdal, sertifikat tanah, hingga desain pasar, telah disiapkan. Pihaknya berharap pembangunan pasar dapat segera direalisasikan melalui APBD, sesuai hasil sidang DPRP yang sudah menerima usulan tersebut.

“Kami sudah berjuang dari awal. Semua persyaratan lengkap, tinggal pemerintah yang mengeksekusi pembangunan pasar. Ini penting agar mama-mama Papua benar-benar punya tempat yang layak untuk berdagang,” tambahnya.

Frederika juga menekankan pentingnya persatuan di kalangan pedagang asli Papua.

“Hari ini saya mau katakan, kita tidak boleh saling sikut. Mari bersatu. Kami juga bisa jadi pengusaha sukses di tanah Papua, punya kios, punya toko. Kekurangan selama ini jadi guru terbaik agar kita bisa melangkah maju bersama,” ujarnya.

IPPM 2P rencananya akan membentuk cabang di empat kabupaten di Provinsi Papua Selatan, sebelum berkembang ke provinsi lainnya. Wadah ini diharapkan menjadi pintu utama bagi seluruh pedagang asli Papua untuk mendapatkan akses pasar dan perlindungan ekonomi.

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
AGENDA
LINK TERKAIT