Panitia Usulkan Festival Kali Maro Jadi Agenda Tahunan Daerah Papua Selatan

Kami berharap penyelenggaraan tahun depan lebih besar, lebih kolaboratif, dan mampu menjangkau dari Kondo sampai Digoel

Masyarakat adat menaiki Perahu dengan menggunakan atribut adat

Merauke, 5 Oktober 2025 — Ketua Panitia Festival Kali Maro Pantai Arafura dan Dahun Anggai 2025, Wilibrodus Yayu Mahuze, mengusulkan agar festival budaya tersebut ditetapkan sebagai agenda resmi tahunan Pemerintah Kabupaten Merauke dan Provinsi Papua Selatan.

Usulan ini disampaikan dalam acara penutupan festival di Kampung Urumb, Sabtu (5/10/2025), setelah rangkaian kegiatan selama lima hari dinilai sukses menarik perhatian publik dan meningkatkan partisipasi masyarakat lintas kampung.

“Festival ini telah menjadi identitas budaya masyarakat pesisir Marind. Kami berharap pemerintah menetapkannya melalui peraturan daerah, bahkan menjadikannya agenda skala nasional,” ujar Mahuze dalam sambutannya.

Mahuze menilai, sejak pertama kali digelar tahun 2023, Festival Kali Maro terus menunjukkan peningkatan signifikan baik dari jumlah pengunjung maupun pelaku ekonomi yang terlibat. Tahun 2025 tercatat lebih dari 1.200 pengunjung dan sekitar 40 pelaku UMKM berpartisipasi aktif.

Selain menampilkan tradisi Dahun dan Nggat Zi, festival juga menghadirkan pameran pangan lokal, lomba tarian budaya, dan konser musik akustik. Kegiatan ini dinilai sejalan dengan tema besar tahun ini,

“Melestarikan Budaya untuk Persatuan dan Persaudaraan di Tanah Marind.”

Panitia juga menyerahkan laporan resmi kegiatan kepada Pastor Paroki Hati Kudus Wendu, penggagas dan inisiator festival, serta kepada Pemerintah Kabupaten Merauke sebagai dasar pelaksanaan kegiatan di tahun 2026.

“Kami berharap penyelenggaraan tahun depan lebih besar, lebih kolaboratif, dan mampu menjangkau dari Kondo sampai Digoel,” tutur Mahuze.

Ia menambahkan, Festival Kali Maro diharapkan menjadi ruang kolaborasi lintas agama, budaya, dan kampung, yang memperkuat semangat persaudaraan di Tanah Marind sekaligus mendorong kemandirian ekonomi lokal berbasis kearifan budaya. (RR)


Penulis : Ronald

Editor: Ronald

AGENDA
LINK TERKAIT